Hemat Pangkal Kaya


Semenjak berkantor di wilayah Kuningan Jakarta, banyak pola hidup saya yang berubah drastis. Sebelumnya saya berkantor diluar wilayah Jakarta yang setiap hari tidak pernah kenal dengan macet. Begitu pula untuk pengeluaran harian seperti ongkos ngantor dan makan siang. Memang sekarang salary yang saya terima jauh lebih besar dari salary sebelumnya, walaupun begitu bukan berarti menjadikan saya untuk bergaya hidup boros. Saya masih menerapkan prinsip hidup super hemat alias prihatin hehehe…

Ada satu hal yang menarik semenjak ngantor di Kuningan. Ada salah seorang teman saya yang biasa membawa sendiri bekal makanannya ke kantor. Padahal kalau saya perhatikan salary yang didapat olehnya sekitar diatas 15 jutaan setiap bulannya. Tapi mengapa masih membawa bekal ke kantor, masih naik angkutan umum ke kantor meskipun punya mobil sendiri. Setelah saya perhatikan ternyata teman saya ini menyukai investasi. Penghasilan yang didapatnya setiap bulannya disisihkan sebagian untuk investasi. Sebagian ada yang diinvestasikan di reksadana, emas, dan sebagian lagi untuk forex dan trading saham.


Dari sini saya coba hitung-hitung sedikit jika misalnya setiap makan siang saya selalu membawa makan dari rumah, berapa besar uang yang saya bisa hemat dan kemudian uang itu saya investasikan. Untuk makan siang di sekitar kantor saya harga satu porsi makan siang dengan minum biasanya mulai dari 12ribu – 15ribu rupiah bahkan bisa lebih. Cuma gado-gado lontong dan wateg saja yang cukup murah, masih dibawah 10ribu rupiah sekali makan. Misalkan dalam sebulan saya tidak makan siang diluar berarti saya sudah berhemat 15ribu perhari (ambil nilai rupiah dari biasa saya makan siang diluar), kemudian dikalikan 20 hari kerja maka dalam sebulan saya bisa berhemat sebesar 300ribu rupiah.

Kemudian selanjutnya jika uang 300ribu ini saya investasikan kedalam reksadana setiap bulannya, misalnya saya pilih reksadana saham dengan pertumbuhan pertahunnya adalah 30% dan laju inflasi setiap tahunnya misalanya 10% , kira-kira berapa hasil invetasi yang bisa saya peroleh ketika usia saya 55 tahun. Saat ini usia saya 33 tahun, saya coba hitung dengan kalkulator investasi dari Bank Commonwealth, dan hasil yang didapatkan ternyata cukup mengejutkan saya. Berikut hasil perhitungannya dengan kalkulator autoinvest Bank Commonwealth.


Hasil yang akan saya peroleh 22 tahun kemudian jika setiap bulan saya menginvestasikan sebesar 300ribu perbulan adalah 1milyar lebih seperti pada gambar diatas.
Cukup mencengangkan bukan, dengan menyisihkan jatah makan siang kita setiap bulan dan selanjutnya dialokasikan untuk investasi maka akan didapat hasil sebanyak itu. Jika dimulai lebh dini, maka hasilnya jauh lebih besar.

So, jadi memang benar bahwa pepatah hemat itu pangkal kaya jika kita tahu bagaimana cara mengelolanya J