Comfort Zone


Tanpa terasa setahun sudah gw tinggalkan comfort zone. Selama 8 tahun berkarir sebagai seorang karyawan di salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Awalnya juga tidak pernah terbayang kalau akhirnya bisa meninggalkan pekerjaan di kantor yang lama. Dulu yang terpikirkan adalah bekerja selamanya sampai usia pensiun di bank tersebut.

Seiring berjalannya waktu perubahan pun terjadi. Perubahan besar yang terjadi di kantor yang lama yang semula menjadi harapan untuk menjadi lebih baik ternyata hanyalah mimpi seorang karyawan saja. Perubahan hanya menguntungkan bagi segelintir karyawan dengan posisi tertentu saja. Bergerak dari sini maka dimulailah kegelisahan, suasana kerja yang membosankan dan cenderung pragmatis unproductive.

Mulailah berfikir apakah ini comfort zone yang sebenarnya? Memang bekerja di bank adalah salah satu bentuk profesi yang cukup menjanjikan kemanpanan walaupun sebenarnya adalah semu semata. Comfort zone diciptakan sedemikian rupa oleh perusahaan agar karyawan yang bekerja menjadi betah sampai pensiun meskipun dengan gaji yang pas-pasan. Mulai dari benefit seperti kesehatan, pensiun dan sebagainya yang disediakan perusahaan. Semuanya betul-betul memanjakan karyawan untuk menjadi enggan berfikir outside the box

Akhirnya sebuah loncatan besarpun terjadi dan gw pun memilih untuk pindah ke perusahaan lain

I leap from my old comfort zone to another comfort zone, and believe it....it's really really comfort than before...