Berhubung lagi tumbenan, abis sholat Maghrib di kantor terus naik busway dari Kuningan ke Pinang Ranti traffic-nya lancar sekali. Kurang dari satu jam busway sudah sampai di terminal Pinang Ranti. Berhubung dari buka puasa belum makan makanan yg berat, perut menjadi susah diajak kompromi. Begitu turun dari busway, langsung mencari-cari tempat makan, dan yang menjadi pilihan kali ini adalah warung soto Kudus Bu Hj. Khotijah. Pilih makan disini karena lokasinya dekat dengan penitipan motor dan tidak terlalu ramai. Tempatnya tidak begitu jauh dari terminal busway Pinang Ranti, sedikit berjalan kaki ke arah Pondok Gede dan letaknya ada disebelah kanan jalan. Dulunya tempat ini adalah toko percetakan, tapi sekarang sudah diubah menjadi kios-kios kecil. Salah satu kiosnya adalah warung soto Kudus ini.
Tidak perlu menunggu terlalu lama untuk dapat menikmati seporsi soto kudus lengkap dengan berbagai aksesoris pelengkapnya seperti sate telur puyuh, sate ati dan ampela, perkedel, tempe, dan lainnya. Soto kudusnya agak berbeda dengan soto kudus yang biasa saya nikmati, kuah bening dan agak keruh kehitaman serta disajikan dalam mangkuk yang kecil seperti sekoteng. Ayamnya juga dipotong kecil-kecil, mungkin karena menggunakan ayam kampung yang memang lebih mahal dari ayam negeri makanya jadi kecil-kecil.
Sekarang waktunya icip-icip. Tidak lupa soto dicampur dengan perasan jeruk nipis dan kecap. Ada satu hal yang menarik dengan kecap yang digunakan di warung soto ini, kecapnya terasa lain dari kecap pada biasanya. Tekstur dan warna kecap agak bening kecoklatan mirip seperti sirup gula aren dan rasa manisnya nikmat sekali. Mirip seperti kecap-kecap tradisional yang ada di kampung-kampung. Rasanya benar-benar pas untuk soto, lebih nikmat dari kecap Bango dan ABC bahkan kecap Nasional yang merupakan kecapnya tukang soto sekalipun. Tapi sayang saya sendiri tidak tahu kecapnya merk apa, mau tanya males juga kok malah kecapnya yg ditanyain bukan sotonya. Rasa soto kudusnya lumayan enak, ternyata perasan jeruk nipis dan kecap yang digunakan membantu citarasa soto menjadi lebih sedap.
Soal harga menurut saya agak mahal untuk ukuran warung. Tidak murah tapi tidak terlalu mahal juga. Semangkok soto dengan sepiring nasi dan sate telur puyuh dibanderol dengan harga Rp12.000 saja, belum termasuk dengan minum. Mungkin sewa tempatnya yg membuat harganya begini. Selain soto kudus ayam kampung sebenarnya di warung ini juga tersedia es pisang ijo. Penasaran juga mau cobain es pisang ijonya. Tapi berhubung space di perut sudah full alias kenyang, akhirnya belum kesampean nyicip es pisang ijonya.
Tidak perlu menunggu terlalu lama untuk dapat menikmati seporsi soto kudus lengkap dengan berbagai aksesoris pelengkapnya seperti sate telur puyuh, sate ati dan ampela, perkedel, tempe, dan lainnya. Soto kudusnya agak berbeda dengan soto kudus yang biasa saya nikmati, kuah bening dan agak keruh kehitaman serta disajikan dalam mangkuk yang kecil seperti sekoteng. Ayamnya juga dipotong kecil-kecil, mungkin karena menggunakan ayam kampung yang memang lebih mahal dari ayam negeri makanya jadi kecil-kecil.
Sekarang waktunya icip-icip. Tidak lupa soto dicampur dengan perasan jeruk nipis dan kecap. Ada satu hal yang menarik dengan kecap yang digunakan di warung soto ini, kecapnya terasa lain dari kecap pada biasanya. Tekstur dan warna kecap agak bening kecoklatan mirip seperti sirup gula aren dan rasa manisnya nikmat sekali. Mirip seperti kecap-kecap tradisional yang ada di kampung-kampung. Rasanya benar-benar pas untuk soto, lebih nikmat dari kecap Bango dan ABC bahkan kecap Nasional yang merupakan kecapnya tukang soto sekalipun. Tapi sayang saya sendiri tidak tahu kecapnya merk apa, mau tanya males juga kok malah kecapnya yg ditanyain bukan sotonya. Rasa soto kudusnya lumayan enak, ternyata perasan jeruk nipis dan kecap yang digunakan membantu citarasa soto menjadi lebih sedap.
Soal harga menurut saya agak mahal untuk ukuran warung. Tidak murah tapi tidak terlalu mahal juga. Semangkok soto dengan sepiring nasi dan sate telur puyuh dibanderol dengan harga Rp12.000 saja, belum termasuk dengan minum. Mungkin sewa tempatnya yg membuat harganya begini. Selain soto kudus ayam kampung sebenarnya di warung ini juga tersedia es pisang ijo. Penasaran juga mau cobain es pisang ijonya. Tapi berhubung space di perut sudah full alias kenyang, akhirnya belum kesampean nyicip es pisang ijonya.