Martabak Orins Gondangdia

Martabak Orins kolong rel stasiun Gondangdia ini memang berbeda dari martabak yang lain. Selain karena rasanya, bentuk penyajian martabak manis ini berbeda dengan martabak manis biasanya. Martabak tidak dilipat dua seperti martabak manis kebanyakan, tapi martabak dibiarkan terbuka seperti pizza. Teman-teman di kantor menyebutnya dengan martabak pizza karena memang bentuk martabak manisnya yang seperti pizza.


Dikantor biasanya martabak ini ada jika ada acara-acara khusus seperti ada yang ulang tahun atau ada yang resign. Saya paling suka dengan moment-moment seperti ini karena bisa makan martabak manis Orins sepuasnya. Baru makan 3 potong sudah membuat perut terasa kenyang. Yang membuat rasa martabak ini berbeda dengan martabak lain adalah karena adonan kue martabaknya, teksturnya benar-benar empuk dan lembut, tidak terlalu tebal dan kenyal, rasanya benar-benar pas dan lumer di lidah seperti cake kelas hotel bintang lima.

Beruntung hari ini saya kebagian tugas shift malam sampai jam 11 malam. Karena saya pulang dengan taksi, jadi saya bisa membawa martabak Orins untuk oleh-oleh dirumah. Kalau jam kerja biasa agak susah membawa martabak ini. Karena martabaknya tidak dilipat dua jadi karton pembungkusnya juga besar dan lebar seperti box pizza, bisa dibayangkan susahnya membawa kotak martabak ini di dalam kereta yang berjubelan. Kalau dilipat dua nanti martabaknya jadi belenyek, malah jadi gak enak dimakan, citarasa khasnya sudah hilang. Setelah makan bakmi jawa goreng Minto saya mengambil pesanan martabak manis Orins saya yang sudah saya pesan sebelumnya.

Lokasi warung martabaknya persis di seberang bakmi jawa Minto Gondangdia, di sebelah rumah makan padang samping mesjid Cut Meutiah Menteng. Tepat di kolong rel stasiun Gondangdia. Warungnya agak kecil jadi agak sedikit susah dicari kalau baru pertama kali kesini. Bukanya sampai jam 10 malam dan bisa pesan antar dengan minimal pembelian dua box besar.


Dua box martabak manis kacang coklat keju wijen ukuran medium, sudah siap saya bawa pulang. Satu box ukuran medium dengan rasa kacang coklat keju wijen cukup membayar Rp25.000 harga yang cukup lumayan untuk martabak manis selebar piring makan. Harga yang dibayar sepadan dengan rasanya. Kacang yang digunakan juga sangat legit, mungkin karena dicampur dengan kacang mete. Manis dan legit serta gurih keju dan kacangnya benar-benar terasa di lidah. Kalau saya bilang martabak manis ini bisa menandingi kelezatan dari martabak bandung yang ada di Tamansari Lippo Karawaci. Kalau untuk martabak telornya menurut saya rasanya biasa-biasa saja, masih kalah enak dengan martabak telor AA yang ada di Minangkabau Manggarai.