Nurtanio adalah nama jalan persis di depan rumah saya. Pertama mendengar nama ini rasanya asing sekali ditelinga saya, kok aneh ya nama jalannya. Nurtanio, mengapa memilih menggunakan nama ini sebagai nama jalan utama yang melintas di depan rumah saya, kenapa bukan nama pahlawan seperti Sudirman atau lainnya.
Kebetulan rumah saya merupakan perumahan yang dulunya adalah tempat latihan AURI dan sekarang menjadi perumahan bagi pensiunan AURI termasuk mertua saya. Jadi sudah lazim jika nama jalan di perumahan ini selalu berkaitan dengan tema dirgantara. Seperti misalnya pada nama jalan di perumahan tahap pertama, menggunakan nama-nama pesawat terbang yang dimiliki AURI. Kemudian nama-nama burung seperti Garuda, Merpati (rumah kediaman mertua saya) dan sebagainya. Jalan raya utama komplekpun menggunakan nama Suryadharma, salah seorang pahlawan dirgantara kebanggaan republik ini.
Penasaran dengan nama Nurtanio ini akhirnya saya googling melalui internet. Dari wikipedia saya menemukan siapakah sosok seorang Nurtanio ini. Ternyata beliau adalah salah satu pahlawan dan Bapak Dirgantara Indonesia. Selama ini saya hanya mengenal Bapak BJ. Habibie sebagai bapak dirgantara Indonesia. Namun Nurtanio inilah yang pertama kali mendirikan industri pesawat terbang di negeri ini. Mungkin kita pernah mendengar nama IPTN, Industri Pesawat Terbang Nusantara. Tapi tahukah Anda bahwa dulunya huruf N dari nama IPTN sebenarnya adalah kepanjangan dari Nurtanio? Saya sempat heran dan tidak percaya setelah mengetahui ini dari mertua saya. Jadi memang sebenarnya IPTN itu dulunya adalah Industri Pesawat Terbang Nurtanio, tapi ketika masa orde baru berkuasa, nama tersebut diganti menjadi Nusantara.
Setelah mengetahui hal ini, ada rasa kebanggaan tersendiri untuk saya. Kebanggaan karena nama jalan itu tadi, Jalan Nurtanio, nama jalan yang melintas di depan rumah saya, nama yang diambil dari seorang pahlawan dan Bapak Dirgantara Indonesia.