Dari www.halalmui.org
Malang - Innalillahi wainnailaihi roji’un. Prof. Dr. Ir. Tri Susanto, peneliti yang telah berjasa besar dalam keilmuan di bidang halal di Indonesia, wafat pada Rabu, 30 November 2011 di Malang, Jawa Timur.
LP
 POM MUI didirikan sebagai bagian dari upaya untuk memberikan 
ketenteraman batin umat, terutama dalam mengkonsumsi pangan, obat dan 
kosmetika. Pada awal tahun 1994,  LP POM MUI mengeluarkan sertifikat 
halal pertama yang sangat didambakan oleh konsumen maupun produsen, dan 
sekarang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, antara lain berkat 
jasa almarhum yang karena dorongan tanggung jawabnya sebagai ilmuwan 
muslim melakukan penelitian terhadap produk yang ditengarai mengandung 
bahan yang tidak halal
Malang - Innalillahi wainnailaihi roji’un. Prof. Dr. Ir. Tri Susanto, peneliti yang telah berjasa besar dalam keilmuan di bidang halal di Indonesia, wafat pada Rabu, 30 November 2011 di Malang, Jawa Timur.
Semasa
 hayatnya, Prof. Dr. Ir. Tri Susanto, peneliti  dari Universitas 
Brawijaya, Malang, dikenal karena penelitiannya mengenai produk yang 
diindikasikan mengandung lemak babi pada tahun 1988.  Publikasi atas 
hasil penelitian tersebut telah menjadi perbincangan hangat dan 
berdampak kepada perekonomian nasional.  
Heboh
 munculnya lemak babi dari hasil penelitian Prof. Dr. Ir. Tri Susanto 
tersebut akhirnya menjadi tonggak penting bagi konsumen muslim di 
Indonesia, karena setelah itu  terbentuklah Lembaga Pengkajian Pangan, 
Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI  yang didirikan oleh Majelis Ulama
 Indonesia pada 6 Januari 1989. 
Sebelum
 tahun 1989, tak ada peraturan pencantuman label halal oleh produsen 
terhadap produk yang mereka hasilkan.  Konsumen Indonesia yang mayoritas
 muslim, kesulitan untuk mengetahui apakah produk yang mereka konsumsi 
itu halal atau haram. 
Hasil
 penelitian Dr. Ir Tri Susanto dari Universitas Brawijaya Malang ini, 
membuka hati masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, untuk lebih 
aware akan masalah halal haram yang sebetulnya tidak lepas dari 
kehidupan masyarakat sehari-hari.