Ayam Bakar Mas Mono Cibubur

Ayam bakar Mas Mono ternyata ada di Cibubur, kebetulan pas pulang lewat jalan Transyogi Cibubur mampirlah makan siang disini. Pertama kali tahu ayam bakar Mas Mono ini dari twitter, ternyata pemilik ayam bakar Mas Mono ini makelar sedekah dan sangat aktif sekali dengan gerakan sedekahnya. Selain itu ayam bakar Mas Mono juga sudah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI, jadi tidak perlu khawatir dengan kehalalan ayam bakarnya.

ayam bakar mas mono

ayam bakar mas mono

Lokasi nya di pinggir jalan, sebelah kiri jalan kalau dari arah Cibubur Junction, sebelum gapura besar perbatasan. Tempatnya dominan hijau ditata dengan cukup asri dan apik, tidak ada pendingin udara di tempat ini tapi sirkulasi udaranya cukup nyaman. Tampak jendela besar di samping tempat makan yang dibuka lebar-lebar. Begitu mampir kesini tampak suasana yang agak lenggang malahan sepi. Begitu masuk tampak jajaran meja dan kursi besar yang cukup menampung satu keluarga. Tidak perlu waktu menunggu terlalu lama untuk bisa langsung dilayani dan memesan ayam bakar Mas Mono, kurang dari 15 menit, 3 porsi ayam bakar manis Mas Mono plus 2 gelas es teh manis dan juice alpukat sudah siap diatas meja untuk disantap.

ayam bakar mas mono

ayam bakar mas mono

Mengenai rasa memang ayam bakar Mas Mono terasa berbeda sekali dibandingkan dengan ayam bakar yang pernah saya makan. Aroma dan rasa bakaran/grilled sangat terasa sekali, tapi tidak membuat ayam bakar terlihat gosong terbakar melainkan terlihat mengkilap. Beda dengan ayam bakar Ganthari Blok M dan ayam bakar KPK Jatiasih. Benar-benar khas ayam bakar Mas Mono. Mungkin karena ayam bakarnya dicampurkan dengan madu ketika proses pembakaran sehingga bagian luar ayamnya terlihat mengkilap dan terasa lengket di tangan. Rasa manis yang pas dengan aroma dan rasa bakarnya begitu pas di lidah. Tapi sayangnya sambel yang disajikan untuk menyantap ayam bakar ini sangat sedikit sekali. Padahal untuk sambalnya sendiri terasa cukup enak. Tidak terlalu pedas dan aroma serta rasa terasinya pas sekali. Hanya beberapa colek sambelnya pun sudah habis J Mungkin ini yang menjadi nilai minus ayam bakar ini, sambel yang terlalu minimalis, kalau saja sambelnya bisa ambil atau nambah sendiri, pasti lebih mantap. Beda sekali dengan ayam bakar KPK Jatiasih dimana sambel disediakan dalam wadah sambel yang besar kalau ingin tambah, tapi sayang…gak tahan sama pedesnya yang kebangetan hehehe…

ayam bakar mas mono

Mengenai harga kalau dirasa standar sekali. Seporsi dada ayam bakar dengan nasi, sambel dan aksesoris lalapnya di banderol dengan harga Rp15.000 per porsi, harga ini belum termasuk dengan minuman. Untuk juice nya sendiri dibanderol dengan harga Rp.10.000 per porsi. Es teh manis per gelasnya Rp4000. Jadi menurut saya perbandingan antara harga, rasa, dan kenyamanan tempat overall biasa-biasa saja. Rasanya enak, tempatnya nyaman, harganya juga tidak murahan, jadinya biasa saja hehehe…